Minggu, 28 Mei 2023

 

Laporan Akhir 2 Modul 1






1. Jurnal
[Kembali]



2. Alat dan Bahan [Kembali]
   1. Proteus
   2. Timer
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
     


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
    A.    PERHITUNGAN






    B. ANALISA DAN PEMBAHASAN
            Percobaan 3

1.        1.Bagaimana pengaruh perubahan nilai kapasitor dan resistor? Jelaskan beserta rumus!

setelah melakukan percobaan terlihat ketika nilai kapasitor yang divariasikan maka lamanya waktu hidup LED merah akan semakin lama atau waktu untuk kembali stabil akan semakin lama nilai resistor juga berpengaruh terhadap lamanya rangkaian akan kembali stabil akan kembali kembali semakin lama. Rumus yang digunakan untuk menghitung t:

t = In (2) * (R₁ + Rp)*C

Berdasarkan rumus tersebut didapatkan nilai t berbanding lurus dengan nilai resistor dan kapasitor jadi semakin besar nilai R dan C, maka nilai t atau kondisi tidak stabil akan semakin besar dan lama.

2.      2. Analisa dan bandingkan hasil jurnal yang didapatkan di praktikum dengan hasil jurnal perhitungan. Carilah Persentase errornya!


    Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil perhitungan dan jurnal percobaan, data memiliki perbedaan yang cukup besar yang ditunjukkan oleh besarnya nilai error. Hal tersebut terjadi karena kesalahan atau kurangnya akurasi praktikan dalam mengambil data atau menghitung waktu ketidakstabilan pada rangkaian (human error) sehingga data pengukuran dan data perhitungan tidak akurat.

5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]
7. Link Download [Kembali]

 

Laporan Akhir 1 Modul 1






1. Jurnal
[Kembali]



2. Alat dan Bahan [Kembali]
 1. Module D'Lorenzo (Panel DL 2203C, Panel DL 2203D, Panel DL 2203S)


 2. Jumper


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
(Rangkaian percobaan menggunakan modul D'Lorenzo)
(Kondisi 1 Input tanpa clock)


 (Kondisi 2 B0 sebagai clock)


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

        Pada percobaan satu ini terdapat input dari B1 dan B0 menggunakan logic state. Pada gerbang NOT dihubungkan kaki inputnya dengan B1. Gerbang NOT ini menggunakan prinsip kerja invers. Sehingga, jika input dari B1 jika 0, maka keluarannya akan 1, dan jika inputnya 1 maka keluarannya akan menjadi 0. Selanjutnya jika dilakukan percobaan dengan menghubungkan input untuk gerbang NOT dengan clock. Jika dihubungkan dengan clock, bisa terlihat pada jurnal, output sinyalnya akan naik-turun. Karena input dari clockny juga turun naik, jika di inverskan maka nanti akan berubah mengikuti input.
        Jika gerbang OR dihubungkan dengan input B0 dan B1, maka akan menghasilkan keluaran yang sesuai denga prinsip penjumlahan. Dengan prinsip penjumlahan ini, maka keluarannya akan 0+0= 1; 0+1=1+0= 1; 1+1=0. Selanjutnya jika diberi input B0 diganti dengan input clock, dan B1 = 0, maka keluarannya nanti akan turun-naik, sesuai dengan prinsip penjumlahan, saat sinyal clock naik, maka jika dijumlah dengan 1 akan bernilai 1, namun jika sinyal clock turun, maka akan bernilai 0 jika kita jumlah dengan 0. Selanjutnya, gerbang XOR, jika B0 dan B1 dihubungkan dengan logicstate, maka jika diberi input yang genapm keluarannya akan 0. Namun, jika diberi input ganjil, maka keluarannya akan 1. Selanjutnya, jika dihubungkan dengan clock, maka sinyal keluarannya naik turun, sesuai dengan inputnya yg naik turun juga.
5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]

Percobaan 1.

1.     Bagaimana pengaruh masing-masing output gerbang ketika input B1 diubah menjadi clock?

a.     Gerbang not.

Saat inputnya clock, outputnya merupakan inverter dari clock.

b.     Gerbang AND

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang AND akan konstan bernilai 0

2.     Saat B0 berlogika 1. output gerbang AND mengikut sinyal clock.

c.     Gerbang OR

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang OR mengikuti sinyal clock.

2.     Saat B0 berlogika 1, output gerbang OR akan konstan bernilan 1

d.     Gerbang XOR

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang XOR akan mengikuti sinyal clock.

2.     Saat B0 berlogika 1, output gerbang XOR merupakan inverter dari sinyal clock

e.     Gerbang NAND.

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang NAND akan konstan bernilai 1.

2.     Saat B0 berlogika 1, output gerbang NAND merupakan inverter dari sinyal clock.

f.      Gerbang NOR

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang NOR merupakan inverter dari sinyal clock.

2.     Saat B0 berlogika 1, output gerbang NOR akan konstan bernilai 0.

g.     Gerbang XNOR.

1.     Saat B0 berlogika 0, output gerbang NOR merupakan inverter dari sinyal clock

2.     Saat B0 berlogika 1, output gerbang XNOR berbanding lurus dengan sinyal clock.

7. Link Download [Kembali]

 Tugas Pendahuluan Modul 1

Percobaan 3 Kondisi 2





1. Kondisi
[Kembali]
Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 28,2 uF dan resistor sebesar 6 kΩ

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]





3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]
Multivibrator monostabil hanya mempunyai satu keadaan stabil. Pada suatu kondisi rangkaian ini akan menjadi tidak stabil untuk sementara waktu apabila ada suatu pemicunya. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil disebut dengan kuasi stabil yang dipengaruhi oleh rangkaian RC. Semakin besar niai RC, maka keadaan kuasi stabil akan semakin lama.
Pada rangkaian percobaan, terdapat 3 input yang terhubung ke switch yang masing masing salah satu kakinya dihubungkan ke ground sementara kaki yang lain dihubungkan ke sumber arus, potensiometer, dioda,  resistor 2.3kOhm dan  kapasitor 200uF  serta output berupa 2 buah LED yang berbeda warna yang menunjukkan kondisi stabil dan tidak stabil Masing -masing inputan tadi dihubungkan ke pin A,B dan MR pada rangkaian. Pin A dan master reset merupakan master reset merupakan aktif low dan Pin B meruapakan aktif high. Pada keadaan stabil, LED kuning akan menyala dengan baik, namun ada kalanya suatu kondisi LED merah yang menyala sementara LED kuning akan mati. Kondisi ini dapat terjadi apabila pada pin A disambungkan inputan berupa logika 0 (pin ini bertipe aktif rendah atau active low) sementara pin A diberi logika 1  maka LED merah akan aktif untuk sementara waktu sampai kapasitor benar benar kosong dan sistem akan kembali ke keadaan stabil led kuning kembali menyala. 
5. Link Download [Kembali]

 Tugas Pendahuluan Modul 1

Percobaan 1 Kondisi 11





1. Kondisi
[Kembali]

1.     Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang NAND dengan 2, 3input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 2 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 2 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED MERAH atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]



3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]



 Pada rangkaian percobaan  ini terdiri atas 3 gerbang NAND dengan 2, 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 2 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 2 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT. Apabila switch dihubungkan dengan sumber Vcc maka output akan berlogika 1 dan apabila switch dihubungkan dengan ground maka output akan berlogika 0.

    Gerbang NAND merupakan invers dari gerbang AND, artinya logika (output) dari gerbang NAND akan bernilai 1 ketika salah satu input nya bernilai 1 atau semua input nya bernilai 0. Gerbang NOR outputnya akan bernilai 1 ketika semua inputnya bernilai 0.  Gerbang XOR outputnya akan bernilai 1 ketika penjumlahan inputnya bernilai ganjil. Maka ketika saklar 1, saklar 2, dan saklar 3 diaktifkan sehingga logika dari saklar bernilai 1. Kemudian setiap gerbang dari logika NAND akan menerima input-an 1, maka output dari ketiga gerbang NAND akan bernilai 0. Selanjutnya output dari gerbang NAND akan menjadi input ke gerbang NOR. Pada gerbang NOR akan berlogika 0 ketika terdapat input bernilai 1. Pada gerbang XOR akan berlogika 1 ketika nilai dari kedua input berlainan dan akan berlogika 0 ketika nilai dari kedua input sama. Pada gerbang XNOR akan berlogika 1 ketika nilai dari input sama dan akan berlogika 0 ketika nilai input berlainan sehingga arus mengalir ke Logic Probe dan akan bernilai 1.

5. Link Download [Kembali]





Modul I

Gerbang Logika Dasar dan Monostable Multivibrator

1. Tujuan
[Kembali]
  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan Peta Karnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator

2. Alat dan Bahan [Kembali]


Gambar 1.1.Module D'Lorenzo

Gambar 1.2 Jumper




3. Dasar Teori [Kembali]
GERBANG KOGIKA DASAR

a.  Gerbang AND





   Gambar 1.1  (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND 

A

B

Y

0

0

0

0

1

0

1

0

0

1

1

1

 

Gerbang AND merupakan gerbang logika menggunakanoperasiperkalian.Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

b. Gerbang OR

Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Gerbang OR adalah gerbang logika yang menggunakan operasi penjumlahan. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 .


C. Inverter ( Gerbang NOT )


Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 
1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT

Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

d. Gerbang NOR

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 

e. Gerbang NAND



Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND

Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

f. Gerbang Exclusive OR ( X-OR )

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR

X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat ekslusif, di mana jika hasil penjumlahan inputnya bernilai ganjil maka outputnya bernilai 1 dan jika hasil penjumlahan inputnya bernilai genap maka outputnya bernilai 0. 

MULTIVIBRATOR
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.

2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).

3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.




MODUL 4

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI     1. Pendahuluan     2. Tujuan     3. Alat dan Bahan     4. Dasar Teori     5. Perc...